Jika manusia berpikir bahwa gelas sekali pakai adalah penemuan baru yang inovatif, itu adalah pemikiran salah. Umat manusia rupanya telah menghindari untuk mencuci piring atau gelas selama ribuan tahun lalu.
Sebuah gelas sekali pakai terbuat dari tanah liat kuno berumur 3.600 tahun berhasil ditemukan.
Gelas itu diprediksi dibuat di Pulau Kreta di Laut Mediterania sekitar 1.700-1.600 SM. Itu merupakan produk dari peradaban Minoa, salah satu peradaban maju pertama di Eropa.
"Orang mungkin akan sangat terkejut mengetahui bahwa gelas sekali pakai bukan penemuan masyarakat modern, tetapi sudah ada pada ribuan tahun. Tiga setengah ribu tahun yang lalu, orang Mino menggunakan gelas ini dengan alasan yang serupa dengan manusia saat ini, yaitu untuk menyajikan minuman di pesta," ucap Julia Farley, seorang kurator pameran, sebagaimana dilansir dari laman IFL Science.
Perbedaan mendasar adalah materi pembuatan gelas. Gelas sekali pakai saat ini terbuat dari kertas dan murah untuk dibeli, sementara gelas berusia ribuan tahun tersebut terbuat dari keramik.
Terlepas dari pesatnya pertumbuhan teknologi saat ini, penemuan gelas sekali pakai ini merupakan salah satu cerminan bukti bahwa beberapa cara manusia berpikir dan berperilaku tetap tidak berubah sejak pertama kali berevolusi sebagai Homo Sapiens.
Gelas berumur 3.600 tahun sekali pakai ini akan dipamerkan di Asahi Shimbun Displays sebagai bagian dari "Disposable? Rubbish and us" yang akan dibuka pada akhir pekan ini hingga 23 Februari 2020 di British Museum, London.
Nantinya, gelas bersejarah itu akan disandingkan di sebelah gelas kertas berlilin dari Air India yang berasal dari tahun 1990-an.
0 Komentar